8 Proyek Unggulan Pertamina Jadi Perusahaan Migas Kelas Dunia
1. Enhanced Oil Recovery (EOR)
Proyek EOR Water Treatment and Injection Plant (WTIP) ini berada di Lapangan Rantau, Aceh Tamiang, Nangroe Aceh Darusalam ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air injeksi (full scale water flood) dengan kapasitas 20.000 barel water per day.
Dengan adanya proyek tersebut dapat meningkatkan produksi minyak melalui teknologi I/EOR baik dari Pertamina EP, Pertamina Hulu Energy dan Pertamina EP Cepu dengan target produksi 200.000 barel oil per day.
2. Proyek Gas Facilities Sungai Kenawang dan PulauGading
fasilitas gas yang terletak di Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan ini nantinya diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan energi dan listrik nasional.
Selain itu diharapkan dapat menambah produksi sebesar 26.000 barel oil equivalen per day.
3. Proyek NGL Plant Perta Samtan Gas
Proyek NGL yang berada di unit ekstraksi di Prabumulih Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan ini bertujuan untuk mengekstraksi gas yang ada di Prabumulih dan nantinya akan diolah menjadi LPG.
Ekstraksi gas menjadi LPG ini bertujuan untuk memenuhi kebutuham LPG domestik sesuai program konversi minyak tanah ke gas.
Ekstraksi gas menjadi LPG ini bertujuan untuk memenuhi kebutuham LPG domestik sesuai program konversi minyak tanah ke gas.
4. Proyek Area Geothermal Ulubelu
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) ini berada di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung diharapkan mampu mengatasi kekurangan listrik di Sumatera bagian selatan.
Proyek ini merupaka wujud aspirasi Pertamina untuk ikut berkontribusi dalam pencapaian produksi panas bumi sebesar 100.000 barel oil equivalen per day dan menjadi perusahaan geothermal terbesar di dunia.
Pertamina mengeluarkan dana investasi untuk membangu PLTP Ulubelu Unit 1 dan 2 dengan investasi sebesar US$ 114 juta.
5. Proyek Floating Storage and Regasification Unit (FSRU)
Proyek FSRU merupakan kapal pengangkut LNG dari Bontang, Kalimantan Timur. Kapal tersebut berada diperairan Jawa Barat kemudian gas disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Muara Karang dan Tanjung Priok sebesar 400 MMSCFD
Dengan adanya pasokan gas ini, mengurangi in-efisiensi yang dialami PLN selama ini. Nilai proyek FSRU ini mencapai US$ 98,28 juta.
Berdasarkan hitungan Pertamina, adanya proyek ini membuat PLN dapat menghemat Rp 1,6 triliun per tahun dengan tidak lagi menggunakan BBM untuk produksi listrik
Dengan adanya pasokan gas ini, mengurangi in-efisiensi yang dialami PLN selama ini. Nilai proyek FSRU ini mencapai US$ 98,28 juta.
Berdasarkan hitungan Pertamina, adanya proyek ini membuat PLN dapat menghemat Rp 1,6 triliun per tahun dengan tidak lagi menggunakan BBM untuk produksi listrik
6. Proyek Penguatan Armada Perkapalan Pertamina
Proyek penambahan armada kapal dan peremajaan kapal tanker milik Pertamina ini sebagai upaya penugasan supplay chain bisnis minyak dan gas bumi.
Salah satunya Pertamina Tambah Armada Kapal Investasi Bangun MT Gamkonora Capai US$52,8 juta, kapal pengangkut minyak mentah dengan diserahterimakannya kapal GAMKONORA, kapal Aframax bertipe Crude Oil Carrier berkapasitas 85,000 long ton deadweight (LTDW).
Total pengoperasian tiga unit kapal tangker (Kakap, Meditran, Gamkonora) senilai US$ 78,8 juta.
7. Proyek Pembangunan LPG Tanjung Sekong
Proyek LPG yang berada di Merak, Banten ini bertujuan sebagai pabrik menerima, menyimpan dan menyalurkan LPG pressurized yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan LPG nasional dengan kapasitas 10.000 metrik ton ( 4×2.500 MT).
Pertamina harus meronggoh kocek imvestasi sebesar US$ 35 juta untuk membangun LPG Tanjung Sekong ini.
Pertamina harus meronggoh kocek imvestasi sebesar US$ 35 juta untuk membangun LPG Tanjung Sekong ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar