7 November 2012

Romney



Romney, Salah Satu Kandidat Presiden AS Terkaya dalam Sejarah




Berita Satu
BERITASATU.COM - Berharap latar belakang bisnisnya bisa membantu mendongkel Obama yang dinilai gagal menyehatkan kondisi ekonomi AS
Mitt Romney memasuki pemilihan umum Amerika Serikat 2012 sebagai kandidat terkuat dari Partai Republik. Ia membangun reputasi itu dengan mengalahkan sejumlah kandidat Republik dan pundi-pundi kekayaan menumpuk.
Forbes mencatat Romney sebagai salah satu calon presiden terkaya dalam sejarah AS dengan jumlah harta sekitar 190 hingga 250 juta dollar. Kekayaannya hanya bisa dikalahkan oleh kekayaan pendiri AS, George Washington, Thomas Jeefferson, dan Herbert Hoover.
Tidak hanya itu, mantan Gubernur Massachusetts tersebut juga punya pengalaman bisnis, nama besar, jejaring pendukung, dan donatur yang sudah mendorongnya sejak kegagalannya pada 2008 silam. Modal wajah rupawan dengan garis dagu yang tegas, mata cemerlang, dan rambut yang tersisir rapih di atas jidat yang kokoh ia tampak layak menjadi presiden bagi pemilih independen.
Dia juga dikenal sebagai lelaki alim yang setia. Ia menikahi istrinya Ann Romney pada 1969, perempuan yang telah menjadi kekasihnya sejak di bangku sekolah menengah. Mereka telah menikah selama 43 tahun, memiliki lima putra, dan 18 cucu - keluarga yang sempurna di mata pemilih konservatif AS.
Romney kalah dalam nominasi calon presiden Partai Republik pada 2008 dari Senator Arizona, John McCain. Tetapi dia tidak tinggal diam, sejak saat itu dia mulai membangun basis dukungan untuk kontes 2012. Dia berharap latar belakang bisnisnya bisa membantu mendongkel Obama yang dinilai gagal menyehatkan kondisi ekonomi AS.
Tetapi sebagai calon dari Partai Republik Romney punya sejumlah tugas penting. Pertama dia harus meyakinkan kaum konservatif AS bahwa dia jauh lebih konservatif dari mereka sekaligus menyingkirkan keraguan dari mereka karena kepercayaan Mormon yang dipeluknya. Tugas itu penting karena Romney sebenarnya terkenal liberal ketika menjabat gubernur Massachusetts pada 2002 - 2006.
Tugas lainnya adalah dia harus meyakinkan warga Amerika bahwa Obama telah meninggalkan mereka dalam empat tahun masa kepemimpinannya. Buktinya kondisi ekonomi AS yang tidak juga pulih dan kebijakan luar negerinya yang lembek terhadap negara-negara Timur Tengah - kasus tewasnya Duta Besar AS untk Libya di Benghazi, September lalu, menjadi senjata andalan Romney.
Dalam debat televisi pertama Romney berhasil merebut hati kelompok kelas menengah di AS setelah memojokan Obama dalam isu ekonomi. Tetapi dalam dua debat terakhir dia terpojok, terutama dalam isu kebijakan luar negeri.
Penganut Mormon yang Taat
Willard Mitt Romney dilahirkan pada 1947 di Detroit, AS. Ayahnya, George Romney, pernah menjabat sebagai Gubernur Michigan dan pernah mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 1968 tetapi kalah dari Richard Nixon dalam nominasi Partai Republik.
Mitt Romney setelah itu menjadi misionaris Mormon selama dua tahun di Prancis. Di negara Eropa itu Romney pernah hampir tewas ketika dia terlibat dalam kecelakaan mobil. Salah seorang penumpang tewas dalam kecelakaan itu, sementara Romney kritis.
Tetapi dia selamat dan berhasil pulih. Ia lalu kembali ke AS dan kepada kekasihnya Ann. Mereka menikah sebulan kemudian. Romney lalu melanjutkan pendidikannya di Brigham Young University dan belajar hukum dan bisnis di Harvard.
Romney kemudian bergabung ke perusahaan konsultan keuangan Bain and Company. Di perusahaan itu dia dengan cepat melejit menjadi pemimpin. Dia lalu mendirikan perusahaan permodalan ventura, Bain Capital, dan meraih kesuksesan besar dalam bisnis itu. Bain dan Bain Capital membuat Romney menjadi orang yang sangat kaya. Kekayaannya itu pula yang sering digunakan Obama, untuk memojokannya sebagai "corporate raider".
Posisi Romney di gereja Mormon juga meningkat. Dia memang dikenal sebagai penganut Mormon yang taat dan jika terpilih dia akan mencetak sejarah sebagai Presiden AS pertama dari jemaat Mormon. Tetapi sejumlah analis melihat faktor agama itu sebagai penghalang.
Didirikan pada abad 19, Mormon dinilai sebagai ajaran yang menyimpang oleh sebagian besar gereja Evangelis yang menjadi mayoritas di AS. Hanya dua persen dari warga AS yang memeluk Mormon.
Makanya, ketika Obama yang beragama Protestan dengan leluasa berbicara tentang agama dan keyakinannya, Romney justru memendamnya imannya dari publik.
Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar Pew Research Center pada akhir Agustus silam ditemukan bahwa 20 persen warga AS tidak suka dengan Mormonisme. Sementara itu tiga dari lima warga AS merasa "sangat berbeda" dari para pemeluk Mormon.
Pahlawan Olimpiade
Pada 1994 Romney berusaha merebut kursi senat dari politisi gaek Demokrat, Ted Kennedy, tetapi dia kalah. Meski demikian berkat langkah nekatnya itu, dia semakin dikenal di antara loyalis Republikan.
Nama Romney mulai berkibar ketika dia mengambil alih jabatan ketua penyelenggara Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City , AS.
Penyelenggaraan itu diwarnai oleh skandal korupsi dan suap sejak persiapannya pada 1998. Romney mengambil alih kontrol pada 1999 meski banyak yang mencurigainya, terutama karena agama Mormon yang dianutnya, kelicikan, dan reputasi negatif Romney dalam hal kejujuran.
Tetapi Olimpiade 2002 dinilai sukses besar. Akhir tahun itu dia mencalonkan diri sebagai gubernur Massachusetts di tengah ketakutan dia akan membawa kebijakan konservatif di negara bagian yang liberal. Hasilnya, dia menang.
Sebagai gubernur dia mengesahkan undang-undang yang jaminan kesehatan di Massachusetts. UU itu mengatur bahwa semua warga Massachusetts berhak menikmati jaminan kesehatan dan mereka yang tidak mampu menjangkaunya akan mendapatkan subsidi dari negara.
Tetapi UU yang ditandatanganinya sendiri itu justru menjadi bumerang bagi Romney, dalam perlombaan menuju Gedung Putih, karena dia menyerang skema jaminan kesehatan serupa dari Obama yang biasa dijuluki sebagai "Obamacare" oleh kaum Republik.
Para penyerangnya menyebut dia plin-plan karena skema jaminan kesehatan yang diajukan Obama pada 2010 itu sangat mirip secara konsep dengan UU yang disahkan Romney pada 2006 ketika menjabat sebagai gubernur. Bahkan sebelum mengumumkan pencalonannya sebagai presiden 2012, Romney berpidato yang isinya mempertahankan UU jaminan kesehatan di Massachusetts tetapi pada saat yang sama menyerang konsep Obama.
Selama kampanye komitmen Romney pada prinsip-prinsip konservatisme sosial juga dipertanyakan. Selama masa pemerintahaanya di Massachusetts, pengadilan telah memutuskan untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis di sana.
Romney memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali sebagai gubernur pada 2006 untuk mengejar kursi kepresidenan. Ia mencalonkan diri sebagai bakal calon dari Partai Republik pada 2008 karena yakin keberhasilannya di Massachusetts mengindikasikan dia bisa merebut suara loyalis Demokrat dan pemilih independen.
Tetapi sayangnya dia tidak berhasil mengatasi keraguan dari kaum konservatif akan keaslian karakter dan tuduhan bahwa dia lembek dalam isu aborsi serta hak-hak gay di negara bagiannya.
Pada Februari 2008 Romney mengundurkan diri dari persaingan merebut dukungan dari Partai Republik dan membiarkan Senator John McCain bertarung melawan Obama. Saat itu Romney sudah menghabiskan 35 juta dollar atau lebih dari Rp.300 miliar untuk kampanye dari kantungnya sendiri. Ketika itu dia beralasan ingin menjaga keutuhan partai dengan membiarkan McCain melaju.
Romney belajar dengan baik dari pengalamannya pada 2008. Pada persaingan internal 2012 dia tetap menjaga namanya di permukaan, tetapi kali ini dia menyerang Obama bukan calon lainnya dari Republik. Dan dia berhasil.
Ia selalu unggul dalam pengumpulan dana dan jajak pendapat, meski sejumlah pemilih Republikan menyerangnya dan mendukung kandidat lain. Tim kampanye Romney menghabiskan banyak uang untuk menciptakan citra bahwa ia adalah kandidat yang layak mewakili kaum konservatif.
Dalam sebuah pidato Romney menggambarkan dirinya sebagai orang yang "sangat konsevatif" - label yang kemudian dimanfaatkan oleh tim Obama untuk memojokannya di kalangan pemilih mengambang.
Romney berhasil merebut dukungan penuh dari Partai Republik pada bulan Mei silam.

Tidak ada komentar: