23 November 2012

Akun YouTube Pemprov DKI dari A-Z


Akun YouTube Pemprov DKI dari A-Z



Salah satu terobosan pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, adalah melalui transparansi kerja via situs pengunggah video, YouTube.
Salah satu yang juga harus diapresiasi, selain yang berada di dalam video itu adalah sosok-sosok di belakang video tersebut yang setia mengikuti pergerakan Gubernur-Wakil Gubernur dan juga langsung mengunggahnya ke situs pengunggah video, YouTube juga dapat ditonton oleh semua orang di seluruh dunia.
Kepala Bidang Media Massa Dinas Komunikasi Informatika dan Masyarakat (Diskominfomas) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Rinta Imron mengatakan, ide pembuatan akun YouTube "Pemprov DKI" adalah sebagai wujud gebrakan baru pelayanan informasi Pemprov DKI kepada masyarakat luas.
"Kami enggak bisa ngomong kalau ide pembentukan akun tersebut adalah ide dari Diskominfomas DKI. Karena memang tugas Humas DKI itu adalah mengomunikasikan kerja Pemprov DKI sebagai pelayanan informasi. Kami melihat layanan informasi enggak seperti sebelumnya yang konvensional, seperti cetak, TV, dan radio. Dengan teknologi yang ada sekarang, sudah kami kembangkan itu," kata Rinta kepada Kompas.com, di Balaikota DKI, Jumat (23/11/2012).
Rintamengatakan, sudah ada standar pelayanan yang diatur di dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam aturan tersebut terdapat petunjuk teknis dan arahan dari Kemenkominfo melalui penggunaan media baru, salah satu di antaranya adalah melalui penggunaan YouTube.
"Kebetulan ada arahan dengan pembentukan kinerja melalui situs YouTube," kata Rinta.
Ide penggunaan media YouTube ini, dikatakan oleh Rinta, sudah tebersit sejak pemerintahan mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo. Namun, karena belum adanya arahan saat itu, pihak Diskominfomas DKI tidak bisa menyalurkan ide mereka itu. Karena mereka juga baru akan melaksanakan ide itu sesuai dengan arahan pimpinan. Mereka kemudian mencoba-coba ide tersebut saat pesta pelepasan Foke.
Video tersebut diunggah pada 5 Oktober 2012 lalu dengan judul video "Pelepasan Bpk Fauzi Bowo sbg Karyawan Pemprov DKI Jakarta". Video berdurasi 15 menit 27 detik itu disukai oleh 14 viewers. Terlebih, saat transisi pemerintahan Jokowi-Basuki, ide penggunaan media YouTube ini langsung mendapat apresiasi penuh dari Basuki Tjahaja Purnama.
"Saat itu yang menyetujui Pak Wagub," katanya.
Rinta mengaku tidak ada persiapan khusus pihak Diskominfomas DKI untuk pembentukan tim YouTube ini. Mereka yang tergabung menjadi juru kamera dan fotografer juga merupakan orang yang sudah lama bekerja di Pemprov DKI. Selain itu, mereka juga bukanlah dari orang-orang yang sangat ahli dalam bidang IT ataupun sinematografi.
"Kami sama sekali tidak ada persiapan khusus, kami bekerja mengalir saja. Penggunaan media melalui YouTube itu tidak susah. Bisa kami ambil contoh citizen journalism yang mengambil gambar melalui handphone atau seperti kasus Norman Kamaru, itu hal yang biasa," kata Rinta.
Ternyata, pelayanan informasi melalui penggunaan media YouTube ini mendapat opini publik yang sangat baik. Oleh karena itu, pihak Diskominfomas DKI akan tetap terus mendokumentasikan apa-apa yang sekiranya menjadi informasi penting untuk masyarakat DKI demi transparansi pemerintahan Jokowi-Basuki. Namun, dikatakan oleh Rinta, para pemberi komentar di akun Pemprov DKI diminta agar dapat selalu menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama.
"Sejauh ini kami melihat opini publik cukup baik. Kami berharap masyarakat kita yang berkomentar untuk tetap menjaga tata krama dan sopan santun. Namun, memang komentarnya tetap kami saring kalau memang kami nilai terlalu vulgar dan kalimatnya melanggar norma. Sama-sama saja menghargai posisi orang. Kalau ada komentar jelek untuk satu pihak, sepanjang masih dalam konteks permasalahan ya enggak apa-apa," ujarnya.
Selain itu, Rinta mengaku belum ada komentar miring dari pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Berdasar pengamatan, di dalam komentar YouTube itu sering kali berkomentar miring tentang dinas-dinas yang mengikuti rapat tersebut, terlebih apabila dinas tersebut mendapat gertakan dari Basuki Tjahaja Purnama, sering kali para komentator memberi tanggapan miring kepada dinas.
"Sejauh ini belum ada komentar atau masukan dari dinas. Karena memang kami selalu berkoordinasi mengenai kegiatan kehumasan. Apabila media YouTube ini justru berdampak buruk, para pimpinan pasti juga mengerti. Namun, sampai saat ini aspirasi begitu hangat dari publik. Paling tidak bahwa kerja Diskominfo DKI kehumasan diapresiasi," ujarnya.
Tim humas peliput kegiatan Jokowi-Basuki sebanyak tiga tim. Masing-masing tim sebanyak empat posisi, yaitu sebagai juru kamera, fotografer, reporter, dan driver. Untuk juru kamera dan fotografer, dikatakan oleh Rinta, Diskominfomas DKI masing-masing memiliki lima personel.
"Kameramennya ada Madjid, Huda, Harun, Samlawi, dan Eko. Fotografernya juga ada lima, Firman, Rizal, Angga, Hasan, dan Rusmadi," ujarnya.
Sama seperti pekerja lainnya, para tim humas peliput kegiatan Jokowi-Basuki juga perlu beristirahat. Oleh karena itu, sistem kerja mereka adalah dengan bergilir. "Mereka digilir karena perlu istirahat. Kami gilir per hari kami ubah-ubah, karena jumlah personel kami juga tidak banyak. Namun, dengan volume kerja pemimpin kita yang tinggi, kami juga harus selalu menjaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Rinta.
Salah satu staf senior Diskominfo dan Kehumasan DKI yang biasa melakukan liputan video acara Gubernur/Wagub DKI mengakui, sejak adanya media YouTube itu, pihaknya sering kali mendapatkan hiburan baru, terutama saat membaca komentar-komentar yang terkadang nyelekit di video-video itu. Ia juga mengatakan, administrator akun Pemprov DKI kerap membalas komentar dari para viewers video tersebut.
"Kami juga pernah membalasnya. Kalau sekiranya ada yang bertanya atau sekadar mengingatkan dan yang memang sudah melanggar batas, ya akan dihapus komentarnya," ujar salah satu staf senior Diskominfo dan Kehumasan DKI yang juga merupakan administrator akun Pemprov DKI.
Berdasar pantauan Kompas.com, di ruang media terdapat sekitar lima monitor dan dua komputer. Spesifikasi komputer tersebut memiliki RAM 4GB, menggunakan Intel Prosesor i7 2,9 GHz, VGA 1 GB, dengan Nvidia 128 byte. Menurut administrator, komputer itu sudah digunakan sejak dua tahun lalu dan dapat dikatakan sudah menggunakan teknologi yang cukup mumpuni dan terbilang bagus.
"Kalau untuk anggaran internet sudah berlaku sejak kepemimpinan Pak Sutiyoso," kata administrator.
Dikatakan, pekerjaan mendokumentasikan kegiatan Jokowi-Basuki plus mengunggahnya ke YouTube tentunya menambah kesibukan mereka. "Kerjaan tambah banyak, tapi melihat respons publik banyak yang suka, semuanya malah jadi tambah semangat. Saya pribadi juga suka lihat komen-komen di YouTube. Fun-nya di situ, jadi lucu aja," katanya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto juga pernah ikut nimbrung memberikan komentar di video dalam akun Pemprov DKI tersebut. Sampai hari ini, video yang paling banyak ditonton dan membuat heboh adalah video dengan judul "08 Nov 2012 Wagub Bpk. Basuki T. Purnama Menerima Paparan Dinas Pekerjaan Umum". Video itu sudah ditonton oleh 1,282,657 viewers, yang disukai sebanyak 14.553 viewers dan tidak disukai oleh 208 viewers. "Kebanyakan 93 persen netizen mendukung Pak Ahok di situ, he-he-he," ujar administrator.

Tidak ada komentar: